Malam ini seperti malam sebelumnya....
Teringat kebersamaan kita.
Ingat hari dimana kau selalu ada, menemani langkahku, mendampingi
hidupku, mengisi hatiku, seperti dulu. Masih dengan setumpuk rindu yang
kutahu takkan pernah berubah untukmu.
Andai saja kita saling
terbuka. Andai kita mau jujur dengan hati kita. Mungkin kita tak akan
seperti ini. Andai saja sedikit kau melihat hatiku. Tak mungkin
kubiarkan diriku menjauh. Pergi mengusung piluku sendiri. apapun
yang terjadi... Aku tau, .... saat ini masih terngiang bisik isak
tangismu, erat hangat pelukan saat terakhir dan akan mengingatkanku
bahwa kau akan selalu ada. Aku rindu semuanya Aku hilang akal ...
Kalau
saja perasaan lebih kuat dari pada keegoisan. Hingga tak perlu ada
‘benang’ yang melilit sekujur tubuhku. Membuatku sesak. Membuatku galau
berkepanjangan dan tak bisa kuelakkan. Dan mengapa baru kusadari, kalau
jauh darimu seperti ada sesuatu yang hilang? Ada yang tertinggal dan ada
sesuatu yang kurang.
Dan itu tak mungkin kuingkari. Tulus dari
dasar hatiku. Kau tau... Ingin sekali aku bisa jujur padamu. Mengatakan
apa yang kurasakan. Tapi seolah tak mungkin dan tak akan pernah, dilema
hati tak pernah dapat jawaban. Tak bisa mengurai benang kusut yang
kulakukan. Menjauh darimu. Mati matian tak peduli padamu. Acuh dan tak
memperhatikanmu lagi. Berusaha sekuat tenaga tak melihatmu. Itu semua
menyakitkan . Membuatku sedih. Tapi aku bisa apa? Tak ada lagi yang
dapat kulakukan. Bahkan kubiarkan kau mengira, bahwa memang itulah yang
kuinginkan. Membiarkan kau berpikir bahwa aku membencimu.
bodoh.... Kubiarkan kau menduganya. Sedikitpun tak berusaha kusangkal. Maafkan aku... Andai masih bisa kukatakan kepadamu
Dan sekarang... Kalau
suatu hari nanti kau bisa melihat segala yang sengaja aku lakukan.
Mungkin kita sudah terlambat, ... Meski kutunggu kau yang merubahnya.
Aku tak pernah ingin berharap lagi. Semuanya ingin kulupakan. Berusaha
kukubur dalam dalam. Bukan ingin berlalu, tak mengingatmu sama
sekali.tapi Cuma ini jalan terbaik. Untukku. Untukmu. Untuk kita.
Segalanya kini sudah kupasrahkan. Sudah kurelakan, meski rasa sakit tak
bisa kutepis. Bagaimanapun tak pernah kuinginkan kalau akhirnya seperti
ini. Kau adalah bagian terindah dalam hidupku. Orang yang kucintai
sepenuh hati. Yang pernah kuijinkan mengetuk pintu hatiku. Memasuki
seluruh cinta yang selalu kusimpan rapat untuk sosok dalam mimpiku.
Semuanya akan kukenang, Hari hari termanis yang kau beri sepanjang kita
bersama. Moment terindah yang kau hadirkan untukku. Terima kasih...
Untuk segalanya. Mungkin itu yang belum sempat kuucapkan. Karena
membuatku bahagia meski sesaat.
Suatu hari nanti jika aku kembali. Berdiri
didepanmu dengan sosok yang berbeda. Mungkin tak sesuai yang kau
harapkan. Tapi aku ingin kau mengerti, inilah aku! Seperti inilah aku!
Apa adanya. Aku ingin menjadi diriku sendiri. Tanpa pernah lagi harus
memikirkan banyak perasaan yang mesti kujaga. Ingin berdiri tegar
meskipun tanpamu. Ingin memperbaiki segalanya. Bagaimanapun aku tak
ingin membuatmu malu, karena pernah menyayangiku. Dan dari semuanya, tak
bisa kupungkiri bahwa ini semua karenamu, Kau memberi arti. Terlalu
berharga untukku.
Hanya satu yang tak akan pernah berubah, ....
Aku sayang kamu. Selamanya. Tak akan pernah meninggalkanmu. Melupakanmu.
Seperti juga saat terakhir kita bersama, masih selalu berharap,
kebahagiaan mendampingi langkahmu. Mewarnai hidupmu. Meski bukan aku
lagi yang melakukannya. Aku ingin selalu melihat binar dimatamu. Ingin
melihatmu selalu tersenyum dan tertawa bahagia. Ingin mimpimu terwujud.
Impian impian indah yang pernah kudengar. Aku ingin sekali bisa membuat
harapanmu terkabul. Cuma itu yang tersisa kini, ... Melihatmu bahagia... mendengarmu bahagia... berdoa agar kau bahagia.
|
Posting Komentar