DaRk sKy

Let the rain fall It comforts me The sky shows my emotion I will stay here, till the day my sunshine returns
Jumat, 13 Februari 2009
Mahasiswa sebagai generasi penerus
Disadari atau tidak mahasiswa adalah generasi penerus kepemimpinan yang seharusnya kita sadar bahwa tongkat estafet di negeri ini akan diteruskan oleh mahasiswa. Selain sebagai penerus kepemimpinan, mahasiswa juga dipilih sebagai pelaku perubahan, karena memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan. Mahasiswa dapat di definisikan sebagai segmen pemuda atau pemudi yang tercerahkan dan memiliki kemampuan intelektual. Disini saya tidak membicarakan mahasiswa sebagai orang yang faham teknologi, atau faham ilmu-ilmu sosial, namun saya artikan mahasiswa sebagai orang yang memiliki potensi dan kemampuan logis dalam berfikir sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah Pemuda pemudi yang sebagai bagian dari mahasiswa juga memiliki karakter positif lainnya antara lain idealis dan energik. Idealis mempunyai arti bahwa mahasiswa masih belum terkotori oleh kepentingan pribadi, artinya mahasiswa masih bebas menempatkan diri pada posisi yang dia anggap terbaik. Sedangkan energik berarti mahasiswa (pemuda/pemudi) biasanya siap sedia melakukan kewajiban yang dibebankan oleh suatu ideologi manakala dia telah meyakini akan kebenaran ideologi itu. Dengan potensi diatas, wajar jika pada setiap zaman kemudian mahasiswa memegang peran penting dalam perubahan. Kita lihat kisah orang-orang yang segera menerima dan mendukung Rasulullah SAW pun ternyata adalah pemuda, bukan para pemuka kaumnya. Bukan Abu Sufyan, tetapi Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah lah yang mengusung panji-panji islam. Salah satu ulama menyampaikan bahwa pemuda (mahasiswa) memiliki tiga peran, yaitu : 1. Sebagai generasi penerus (Ath Thur:21); meneruskan nilai-nilai kebaikan yang ada padasuatu kaum 2. Sebagai generasi pengganti (Al Maidah:54): menggantikan kaum yang memang sudah rusak dengan karakter mencintai dan dicintai Allah, lemah lembut kepada kaum mu’min, tegas kepada kaum kafir, dan tidak takut celaan oprang yang mencela 3. Sebagai generasi pembaharu (Maryam:42); memperbaiki dan memperbaharui kerusakan yang ada pada suatu kaum (sumber:google) Dalam ilmu sosiologis disebutkan ada dua pandangan tentang perubahan, yaitu pandangan materialistik yang meyakini bahwa tatanan masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi atau benda. Misalnya mesin uap menimbulkan masyarakat kapitalis industri, atau mungkin sekarang kita bisa mengatakan internet menimbulkan masyarakat informasi,dsb. Sedang pandangan kedua adalah pandangan idealistik yang menekankan peran ide, ideologi atau nilai sbagai faktor yang mempengaruhi perubahan , dimana sasaran perubahan kita adalah manusia dan ideologi yang kita bawa adalah islam
posted by Unknown @ 16.50  
1 Comments:
  • At Kamis, Februari 19, 2009 11:17:00 AM, Anonymous Anonim said…

    Pada dasarnya KK setuju dengan pendapat kalau mahasiswa memang pada dasarnya seharusnya seperti ketiga hal tersebut...tapi kenyataannya kebanyakan generasi pemuda sekarang jauh dari seperti yang diharapkan...mereka jauh lebih mengutamakan emosi yang labil daripada logika dan tugas-tugas yang harus mereka emban (bisa kita lihat saat demonstrasi),mereka lebih mementingkan emosi sendiri daripada pesan apa yang harus mereka sampaikan pada pemerintah...sehingga hasilnya pun kurang maksimal...tapi kk yakin itu semua pasti bisa berubah..CHANGED MUST BE MADE..

     

Posting Komentar

<< Home
 

© 2006 DaRk sKy | Blogger Templates by Gecko & Fly.
No part of the content or the blog may be reproduced without permission.
Learn how to Make Money Online at GeckoandFly
First Aid and Health Information at Medical Health

 
 

Web This Blog
About Me


Name: Unknown
Home:
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Affiliates

make money online blogger templates